COVID-19 atau lebih dikenal dengan virus
corona adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan
atau manusia. Ini merupakan virus baru
dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di wuhan,
Tiongkok bulan Desembebr 2019. Beberapa jenis coronavirus diketahui meneybabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome(MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus terus mendatangkan malapetaka
dibelahan dunia dan industri teknologi global. Banyak perusahaan telah menutup
pabrik mereka dan melarang perjalanan terkait bisnis dan acara acara industri
besar seperti Facebook, Ganeva Motor Show, Google I/O dan Mobile Word Congress
terus dibatalkan karena wabah tersebut.
Pemanfaatan teknologi dalam mengahdapi covid-19 salah
satunya yaitu terjadi dalam sektor pendidikan yang
melibatkan begitu banyak aktivitas fisik bersifat rutin, seperti pertemuan
tatap muka di kelas, proses pembimbingan akademik, pertemuan formal dalam forum
seminar dan lain sebagainya. Namun demikian, berbagai aktivitas rutin ini
terhambat karena untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19, pemerintah telah
menerapkan kebijakan physical distancing.
Melihat fenomena
di atas, maka bagi penerapan metode online learning (e-learning) menjadi suatu keniscayaan dan pilihan
terbaik bagi dunia pendidikan. Berbagai institusi pendidikan saat ini mulai
memanfaatkan teknologi dan menerapkan sistem pembelajaran online untuk menunjang aktivitas
pembelajaran.
Penyajian sistem
pembelajaran online (e-learning) dengan
menggunkan zoom atau google meet ini lebih interaktif dan bersifat borderless, inilah yang memungkinkan aktivitas
pembelajaran dan perkuliahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
Selain dalam sektor pendidikan Teknologi informasi juga sangat bermanfaat bagi
pemerintah Indonesia dalam mengahadapi covid-19 ini, bulan maret lalu
pemerintah akan membuat aplikasi berbasis sistem berbasis teknologi informasi
tentang perkembangan kasus corona atau COVID-19. Teknologi ini nantinya akan
digunakan untuk mengetahui dan memprediksi siapa saja yang berkontak dengan
pasien positif corona. Dengan begitu, penyebaran virus tersebut bisa dilacak
dengan baik.
Anggota
Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan,
teknologi tersebut akan lebih efektif ketimbang melakukan tracing secara
konvensoinal atau wawancara. Akan tetapi, teknologi tersebut belum siap
diluncurkan karena masih dalam proses pengembangan dan diharapkan kelar dalam
waktu dekat.
Mulai
bulan juni pemerintah sudah menerapkan new normal untuk beberapa wilayah
di indonesia yang mengalami penurunan angka penyebaran covid-19 dan sekolah
akan kembali di buka pada bulan juli mendatang. New normal ata era baru
bukan berarti sudah terbebas dari ancaman penularan covid-19, diperbolehkan
melakukan aktifitas seperti berdagang, car free day, beribadah, dan bekerja
akan tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan pemerintah indonesia.
Semasa pandemi Covid-19 ini, perusahaan
teknologi digital Google merilis Covid-19 Community Mobility Report yang dapat
diakses secara daring dan secara berkala dimutakhirkan. Laporan ini membantu
memetakan persentase mobilitas warga berdasarkan amatan dari citra dan
teknologi yang digunakan dalam produk Google Maps. Sajian data
dari Google bisa dipilah berdasarkan sejumlah provinsi di Indonesia dan dilihat
grafiknya mobilitasnya sejak Covid-19 merebak di awal Maret 2020.
0 komentar:
Posting Komentar